Monday, July 16, 2012

Yulanda Juara Asia

Yulanda.(foto:ist)
Yulanda.(foto:ist)

JAKARTA – Karateka Indonesia Yulanda Asmuruf tampil gemilang dengan merebut medali emas kumite kelas -68 kg putri pada Kejuaraan Karate Asia (AKF) di Tashkent, Uzbekistan, kemarin. Prestasi ini tentunya menjadi sejarah tersendiri bagi Merah Putih yang sudah cukup lama menantikan lahirnya juara Asia dari Indonesia.

Pada babak pertama, Yulanda tampil gemilang dengan menundukkan karateka Hong Kong Chan Hau Yan. Begitu juga pada babak kedua, dia menghabisi karateka Kazakhstan Vlada Padmoreva dengan mudahnya.

Yulanda kemudian berhasil merebut tiket final setelah menaklukkan karateka andalan China Gai Mengmeng pada semifinal. Puncaknya, dia meraih supremasi kelas -68 kg putri Asia dengan menundukkan karateka terbaik Iran Pegah Zangeneh Karkooti di final.

”Saya senang bisa menjadi juara Asia tahun ini. Dan, saya sangat bersyukur bisa mempersembahkan prestasi terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia,” ujar Yulanda yang sebelumnya sukses meraih medali emas SEA Games 2011 Jakarta.

Indonesia terakhir kali merebut medali emas saat tampil pada Kejuaraan Karate AKF di Taiwan pada 2004. Ketika itu, Umar Syarief, Telly Melinda, dan Jenny Zeannet tampil gemilang dengan menyumbangkan medali emas. Namun sejak itu, Indonesia tak lagi menjadi yang terbaik. Termasuk, saat Kejuaraan Karate Asia di Quangzhou, China, tahun lalu, Merah Putih hanya mampu merebut lima medali perunggu.

Sementara pada pertandingan lain, Imam Tauhid Ragananda harus puas dengan medali perunggu kumite kelas 55 kg putra setelah pada semifinal kalah dari karateka China Sin Jingchao. Beruntungnya, pada babak repechage, dia mampu merebut peringkat ketiga dengan menundukkan karateka Nguyen Quang Phuc (Vietnam) dan Vahid Hassanipour Sefatazgomi (Iran). Sedangkan empat karateka lain seperti Jintar Simanjuntak (-67 kg putra), Martinel Prihastuti (-50 kg putri), Hendro Salim (-84 kg), dan Srunita Sari Sukatendel (-55 kg), harus mampu mengakui keunggulan lawan masing-masing.

Meski begitu, peluang Indonesia mendapat tambahan medali emas masih terbuka lebar. Apalagi, hari ini Indonesia akan turun di lima kelas: kata beregu putra, kata beregu putri, kata perseorangan, serta kumite beregu putra-putri.

Dari lima nomor itu, peluang terbesar memang dari kata beregu putra. Terutama, karena secara tim Faizal Zainuddin, Aswar, dan Fidelys Lolobua, masih lebih baik dari karateka Asia lain. Terbukti, mereka memiliki reputasi bagus sebagai juara WKF Premier League 2012 Jakarta dan Turki 2011.

Yang jelas, pada pertandingan nanti, tim kata beregu putra Merah Putih diprediksi akan melewati babak pertama melawan Vietnam untuk bertemu Korea Selatan yang mendapatkan bye. Jika mulus, Faizal dkk kemungkinan akan berhadapan pemenang Uzbekistan melawan Kazakhstan pada semifinal.

Pada fase ini pun, tim kata beregu putra Indonesa masih cukup berpeluang. Alhasil, dalam skenario yang ada, Merah Putih kemungkinan akan bertemu pemenang Iran -- Ahad, Armin, Faizad-- dan Jepang -- Hasegawa, Ogihara, Oki-- di partai pamungkas. Ini yang mungkin akan akan jadi fase tersulit Faizal dkk.

”Kami merasa peluang kami saat ini cukup besar. Setidaknya, kami bisa lolos ke final. Mudah-mudahan saja kami bisa memberikan yang terbaik bagi Indonesia,” ujar salah satu karateka kata beregu putra Fidelys.

Manajer Djafar Djantang juga mengakui peluang anak-anak asuhnya cukup terbuka lebar pada ajang karate Asia ini. Namun, dia meminta Faizal dkk esktrawaspada. Sebagai olahraga tak terukur, semua kemungkinan bisa saja terjadi meski Indonesia difavoritkan. Apalagi, beberapa negara Asia mengalami kemajuan pesat di dunia karate, termasuk tuan rumah Uzbekistan.

“Mudah-mudahan para karateka mampu memanfaatkan kondisi ini. Pastinya, mereka juga terpacu dengan kesuksesan Yulanda yang meraih emas di nomor kumite,” ujar Djafar.
(//fit)

No comments:

Post a Comment