Monday, May 28, 2012

9 Pelatih Korsel Pulang, 101 Atlet Jabar ke Korsel

BANDUNG - KONI Jabar menggelar malam perpisahan & keakraban bagi para pelatih Korea Selatan yang akan segera kembali ke negaranya kemarin malam. Kepulangan sembilan pelatih ini hanya bersifat sementara, yakni sekitar tiga bulan.
 
Kepulangan para pelatih Kore tersebut bersamaan dengn akan berangkatnya 101 atlet, yang akan dilatih intensif di negeri Ginseng ini pada 31 Mei sampai dengan 19 September 2012.
 
Para atlet yang dilatih secara langsung sekaligus sparing partner dengan atlet Korsel berasal dari cabor gulat, atletik, menembak, panahan, tinju, yudo, ski air, sepatu roda,dan panjat tebing. Sementara itu, atlet bowling dan anggar berikut dua pelatih Korselnya, masih melanjutkan pelatihan di Bandung.
 
Malam keakraban itu berlangsung di Cafe Rumah Payung, Dago, dengan penuh keceriaan. Para pelatih berbaur dengan Pengurus KONI Jabar untuk unjuk kebolehan dalam bernyanyi dan berjoget. Ketua Umum KONI Jabar H. Azis Syarif pun terlihat begitu lepas dan riang, setelah sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir dipenuhi dengan kegiatan serius menpersiapkan atlet untuk berlaga di PON Riau.
 
Dalam sambutannya, Azis menyampaikan rasa syukurnya karena pelatih Korsel telah menunjukkan kinerja yang memuaskan. "Saya lepas kalian sementara untuk berada di korsel, setelah setahun mendarmabaktikan diri di Bandung. Kalian sudah saya anggap anak sendiri dan bagian dari warga Jabar. Terima kasih atas apa yang telah kalian lakukan," kata Azis yang ditujukan kepada para pelatih Korsel.
 
KONI Jabar yakin dan percaya, bahwa korsel adalah salah satu negara termaju di Asia dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, industri, budaya dan olahraga. Karena itu, KONI merasa bangga bisa bekerjasama dengan bangsa besar seperti ini. "Saya yakin, dengan kerjasama dengan Korsel, Jabar bisa menjadi provinsi terbaik di Indonesia dalam hal olahraga."
 
Keyakinan ini bukan sekadar cerita dari orang lain, melainkan karena KONI Jabar telah menyaksikan sendiri, komitmen dan keseriusan pemerintah Gyeongsang Buk-Do maupun para pelatih dalam menangani atlet. "Disiplin tinggi dan ketegasan yang diperlihatkan pelatih, mudah-mudahan jadi alat efektif bagi atlet untuk meningkatkan mental dan fisiknya,"
 
Pelatih tinju, Cheon InHo, yang mewakili rekan-rekan pelatih Korsel menyebutkan, dalam sambutannya, tak ada impian lain bagi pelatih selain jika anak-anak didikannya meraih emas di PON Riau.
 
"Pemerintah Gyeongsang Buk-Do telah begitu tegas menyampaikan pesan kepada kami, bahwa jabar harus meraih prestasi tertinggi di Riau," tandasnya.
(Panji Qadhafi/Koran SI/auz)

No comments:

Post a Comment